Tikar Anyaman Pandan Bawean
- Rp 250.000
- Availability: In Stock
Menyebut Bawean, ingatan orang pasti tertuju kepada pulau kecil yang terletak di Laut Jawa, tepatnya di Utara Kabupaten Gresik. Tak salah, karena pulau yang selama ini dikenal dengan julukan pusat para perantau termasuk salah satu wilayah Kabupaten Gresik. Meski di tanah rantau (kebanyakan Malaysia dan Singapura mereka hanya bekerja sebagai tenaga kasar, seperti kuli bangunan atau buruh angkut, tetapi upah mereka sudah cukup untuk dijadikan tumpuan dalam menghidupi keluarga mereka di Bawean.
Tidak dimungkiri bahwa Pulau Bawean sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Sebagai daerah kepulauan, Bawean memiliki potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar. Lahan pertanian Pulau Bawean yang subur juga merupakan potensi alam yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Salah satu produk andalan asal Bawean yang memiliki potensi besar adalah produk anyaman pandan. Produk anyaman berbahan baku daun pandan di Pulau Bawean selama ini berupa tikar. Dari hasil survey yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gresik beberapa waktu yang lalu, jumlah perajin anyaman pandan yang tersebar di 3 (tiga) desa di Pulau Bawean tercatat 184 orang.
Jumlah perajin terbanyak berada di Desa Telukjati Dawang (127 orang), sedangkan di 2 (dua) desa lainnya yaitu Kepuk Legundi (42 orang) dan Gunung Teguh (15 orang). Menilik tingkat pendidikan para perajin tersebut, sebagian besar merupakan perajin buta huruf (tuna aksara). Namun, semenjak dijadikan sebagai lokasi action research oleh Balitbang Gresik, produk-produk anyaman pandan di Bawean ternyata masih dapat dikembangkan, tidak lagi hanya produk tikar dengan desain anyam yang konservatif, namun bisa berupa produk-produk lain semacam tas kantor, tempat sampah kering (pakaian kotor), tempat tissu gulung, tempat tissu lipatan, tempat tissu lembaran, tempat majalah atau Koran dan sebagainya.
Kelebihan yang dimiliki oleh produk anyaman pandan Bawean ini, selain anyamannya rapi dan halus, komposisi pewarnaan, ragam motif, desain yang cukup estetis. Motif anyaman menggunakan variasi jumlah langkah dan warna dan belum mengunakan variasi ukuran lebar iratan daun pandan. Perbaikan desain produk anyaman kearah yang lebih inovatif sebagai upaya diversifikasi akan mampu menambah penghasilan para pengrajin. Selain itu, produk ini juga bisa menjadi produk khas Bawean atau Gresik serta bisa menjadihandycraft yang bemilai seni tinggi.
MacamMotif Anyaman
Motif-motif anyaman tradisional yang selama ini dibuat oleh perajin Bawean adalah sebagai berikut:
Motif Mantel (Produksi Desa Kepuk Legundi).
Motif Sangkapura (Kepuk Legundi).
Motif Kalang-kalang (Kepuk Legundi).
Motif Puye ireng (Kepuk Legundi).
Motif Anyam Laok (Kepuk Legundi).
Motif Kalara
Motif Kopi Susu atau Peti Susun (Produksi Desa Gunung Teguh)
Motif lain (tanpa nama) dengan anyaman yang lebih halus. (rif)
Artikel dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur